Abu Bakar As Sidiq adalah salah satu sahabat yang paling dekat dengan Rosullullah. Beliau adalah salah satu dari empat Khulafaurrasyidin atau kalifah pertama pengganti Nabi Muhammad SAW. Beliau juga termasuk dalam Assabiqunal Awwalun yaitu orang yang pertama kali masuk Islam.
Abu Bakar As Sidiq dilahirkan ditahun yang sama dengan Nabi yaitu antara 571/572 Masehi di Mekkah. Nama asli beliau adalah Abdullah ibni Abi Quhaafah. Abu Bakar berarti ‘ayah si gadis’, yaitu ayah dari Aisyah istri Nabi Muhammad SAW. Namanya yang sebenarnya adalah Abdul Ka’bah (artinya ‘hamba Ka’bah’), yang kemudian diubah oleh Rasulullah menjadi Abdullah (artinya ‘hamba Allah’).
Sumber lain menyebutkan namanya adalah Abdullah bin Abu Quhafah (Abu Quhafah adalah kunya atau nama panggilan ayahnya). Gelar As-Sidiq (yang dipercaya) diberikan Nabi Muhammad SAW sehingga ia lebih dikenal dengan nama Abu Bakar ash-Shiddiq. Menurut sejarah, gelar As Sidiq ini diberikan oleh Nabi karena Abu Bakar adalah sahabat pertama yang mempercayai dan mengimani peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad.
Abu Bakar adalah seorang saudagar yang cuup sukses dan kaya raya. Beliau juga seorang hakim agung yang sangat populer di masanya serta memiliki pendidikan dan kedudukan yang tinggi di masyarakat. Keahlian Abu Bakar lainnya adalah bisa menafsirkan mimpi. Ibaratnya adalah Abu Bakar itu seorang bangsawan dan konglomerat.
Masuk Islam
Ketika Islam baru pertama kali disampaikan, banyak pemeluk Islam adalah berasal dari orang yang tertindas , budak, kaum marjinal, serta anak-anak muda yang menginginkan keadilan dimana Islam bakal memberi jawaban tentang itu. Namun Abu Bakar dengan kedudukan dan pengaruh yang seperti itu dimasyarakat memutuskan bergabung dengan barisan Islam adalah suatu magnet tersendiri bagi Islam. Banyak yang akhirnya memeluk Islam bersama Abu Bakar.
Walau ia berasal dari golongan kuat, namun Abu Bakar juga mengalami hal yang tak mengenakkan seperti pemeluk Islam awalan lainnya. Seperti intimidasi, dipaksa untuk kembali ke jaran jahiliyah, pemboikotan dagang, fitnahan dan lain sebagainya. Walau begitu, Abu Bakar tetap kuat dalam iman Islamnya bahkan beliau juga mengorbankan seluruh hartanya untuk perjuangan Islam. Abu Bakar juga telah memerdekakan banyak budak Islam yang disiksa oleh majikannya.
Abu Bakar adalah satu-satunya teman Nabi saat berhijrah ke Madinah pada 622 Masehi. Beliau bersama Nabi berdua menyisiri tandusnya gurun Arabia guna berhijrah ke Madinah. Beliau juga melindungi Nabi saat berhijrah dan dikejar-kejar oleh kafir Quraisy.
Khalifah Pertama
Ketika Rosullullah akan meninggal, Abu Bakar ditunjuk sebagai imam shalat. Hal ini menjadi petunjuk bagi umat Islam bahwa sepeninggal Nabi, Abu Bakar-lah yang menjadi khalifah menggntikan Nabi mengurus pemerintahan dan umat bukan pengganti sebagai Rosul. Sempat terjadi perselisihan pada kaum Syiah yang tak mau mengakui Abu Bakar sebagai khalifah pertama. Menurut mereka Nabi pernah menunjuk Ali bin Abi Thalib sebagai penggantinya, namun Ali bin Abi Thalib sendiri bersedia baiat atau mengakui Abu Bakar sebagai khalifah sehingga pertentangan bisa diselesaikan dengan damai.
Setelah diangkat menjadi khalifah, Abu Bakar segera melakukan tugasnya. Yang pertama ialah memerangi Musailamah Al Kazab (si Nabi palsu) yang mengaku menjadi Nabi setelah Rosul Muhammad.
Tugas selanjutnya adalah memaksa dan memerangi suku-suku yang tidak mau membayar zakat. Menurut suku-suku itu, zakat adalah upeti kepada Nabi Muhammad dan bila Nabi wafat maka tak ada kewajiban lagi membayarnya. Padahal zakat adalah harta yang harus dibayarkan setiap muslim yang telah mencapai nishob dan diniatkan untuk ridha Allah bukan upeti.
Setelah selesainya beragam pemberontakan dan masalah internal, barulah Abu Bakar melakukan dakwah Islam ke berbagai penjuru dunia seperti ke Bizantium dan Sasanid serta Irak dan Suriah.
Wafatnya Abu Bakar
Abu Bakar As Sidiq menjadi khalifah dalam jangka waktu 2 tahun. Abu Bakar meninggal pada tanggal 23 Agustus 634 di Madinah. Beliau dimakamkan di samping makam Rasullullah Saw. Selanjutnya posisi khalifah digantikan oleh Umar bin Khatab.
18.57 |
Abu Bakar As Sidiq adalah salah satu sahabat yang paling dekat dengan Rosullullah. Beliau adalah salah satu dari empat Khulafaurrasyidin atau kalifah pertama pengganti Nabi Muhammad SAW. Beliau juga termasuk dalam Assabiqunal Awwalun yaitu orang yang pertama kali masuk Islam.
Abu Bakar As Sidiq dilahirkan ditahun yang sama dengan Nabi yaitu antara 571/572 Masehi di Mekkah. Nama asli beliau adalah Abdullah ibni Abi Quhaafah. Abu Bakar berarti ‘ayah si gadis’, yaitu ayah dari Aisyah istri Nabi Muhammad SAW. Namanya yang sebenarnya adalah Abdul Ka’bah (artinya ‘hamba Ka’bah’), yang kemudian diubah oleh Rasulullah menjadi Abdullah (artinya ‘hamba Allah’).
Sumber lain menyebutkan namanya adalah Abdullah bin Abu Quhafah (Abu Quhafah adalah kunya atau nama panggilan ayahnya). Gelar As-Sidiq (yang dipercaya) diberikan Nabi Muhammad SAW sehingga ia lebih dikenal dengan nama Abu Bakar ash-Shiddiq. Menurut sejarah, gelar As Sidiq ini diberikan oleh Nabi karena Abu Bakar adalah sahabat pertama yang mempercayai dan mengimani peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad.
Abu Bakar adalah seorang saudagar yang cuup sukses dan kaya raya. Beliau juga seorang hakim agung yang sangat populer di masanya serta memiliki pendidikan dan kedudukan yang tinggi di masyarakat. Keahlian Abu Bakar lainnya adalah bisa menafsirkan mimpi. Ibaratnya adalah Abu Bakar itu seorang bangsawan dan konglomerat.
Masuk Islam
Ketika Islam baru pertama kali disampaikan, banyak pemeluk Islam adalah berasal dari orang yang tertindas , budak, kaum marjinal, serta anak-anak muda yang menginginkan keadilan dimana Islam bakal memberi jawaban tentang itu. Namun Abu Bakar dengan kedudukan dan pengaruh yang seperti itu dimasyarakat memutuskan bergabung dengan barisan Islam adalah suatu magnet tersendiri bagi Islam. Banyak yang akhirnya memeluk Islam bersama Abu Bakar.
Walau ia berasal dari golongan kuat, namun Abu Bakar juga mengalami hal yang tak mengenakkan seperti pemeluk Islam awalan lainnya. Seperti intimidasi, dipaksa untuk kembali ke jaran jahiliyah, pemboikotan dagang, fitnahan dan lain sebagainya. Walau begitu, Abu Bakar tetap kuat dalam iman Islamnya bahkan beliau juga mengorbankan seluruh hartanya untuk perjuangan Islam. Abu Bakar juga telah memerdekakan banyak budak Islam yang disiksa oleh majikannya.
Abu Bakar adalah satu-satunya teman Nabi saat berhijrah ke Madinah pada 622 Masehi. Beliau bersama Nabi berdua menyisiri tandusnya gurun Arabia guna berhijrah ke Madinah. Beliau juga melindungi Nabi saat berhijrah dan dikejar-kejar oleh kafir Quraisy.
Khalifah Pertama
Ketika Rosullullah akan meninggal, Abu Bakar ditunjuk sebagai imam shalat. Hal ini menjadi petunjuk bagi umat Islam bahwa sepeninggal Nabi, Abu Bakar-lah yang menjadi khalifah menggntikan Nabi mengurus pemerintahan dan umat bukan pengganti sebagai Rosul. Sempat terjadi perselisihan pada kaum Syiah yang tak mau mengakui Abu Bakar sebagai khalifah pertama. Menurut mereka Nabi pernah menunjuk Ali bin Abi Thalib sebagai penggantinya, namun Ali bin Abi Thalib sendiri bersedia baiat atau mengakui Abu Bakar sebagai khalifah sehingga pertentangan bisa diselesaikan dengan damai.
Setelah diangkat menjadi khalifah, Abu Bakar segera melakukan tugasnya. Yang pertama ialah memerangi Musailamah Al Kazab (si Nabi palsu) yang mengaku menjadi Nabi setelah Rosul Muhammad.
Tugas selanjutnya adalah memaksa dan memerangi suku-suku yang tidak mau membayar zakat. Menurut suku-suku itu, zakat adalah upeti kepada Nabi Muhammad dan bila Nabi wafat maka tak ada kewajiban lagi membayarnya. Padahal zakat adalah harta yang harus dibayarkan setiap muslim yang telah mencapai nishob dan diniatkan untuk ridha Allah bukan upeti.
Setelah selesainya beragam pemberontakan dan masalah internal, barulah Abu Bakar melakukan dakwah Islam ke berbagai penjuru dunia seperti ke Bizantium dan Sasanid serta Irak dan Suriah.
Wafatnya Abu Bakar
Abu Bakar As Sidiq menjadi khalifah dalam jangka waktu 2 tahun. Abu Bakar meninggal pada tanggal 23 Agustus 634 di Madinah. Beliau dimakamkan di samping makam Rasullullah Saw. Selanjutnya posisi khalifah digantikan oleh Umar bin Khatab.
18.58 |
Minggu, 4
Rabi'ul Awwal 11 H (Seminggu sebelum wafat)
Rasulullah
baru saja kembali dari ziarah maqam para sahabat (baqi '), ketika Jibril
menemui Beliau dan mengajukan dua pilihan. Apakah Rasulullah menginginkan dunia
dan segala isi kandungannya, atau bertemu Allah SWT? Dan Rasulullah Saw memilih
pilihan kedua.
Setibanya di
rumah, Aisyah ra. menyambut Rasulullah seraya berkata: "Wahai Rasul,
kepalaku pusing". Rasulullah-pun tersenyum, "Demi Allah wahai
isteriku, kepalaku juga pusing sekali". Lalu Rasulullah bertanya kepada
Aisyah sambil bersendagurau, "Apa yang menjadi beban fikiran, bila engkau
meninggal duluan sebelum aku?"
Sambil bersenda mesra Aisyah menjawab, "Demi Allah, jika
demikian wahai Rasulullah, Engkau tinggal kembali ke isteri-isterimu yang
lain". Rasulullah tersenyum mendengar jawapan Aisyah, dan Beliau tidur
pada malam itu dalam keadaan sakit. Inilah permulaan sakit Rasulullah yang menyebabkan
wafatnya beliau.
Rabu, 7 Rabi'ul Awwal 11 H (Lima hari sebelum wafat)
Seperti biasa Rasulullah mengunjungi isteri-isterinya secara
bergilir. Dan setibanya di rumah Maimunah ra, sakit Beliau tiba-tiba bertambah
parah. Lalu Rasulullah memanggil isteri-isterinya untuk berkumpul, lalu meminta
izin agar boleh dirawat di rumah Aisyah ra. Keadaan Rasulullah semakin parah,
beliau terpaksa dipapah oleh Fadhil bin 'Abbas dan Ali bin Abi Talib menuju ke
rumah Aisyah, sedang kedua kaki Beliau sudah tidak boleh menapak tanah.
Kamis, 8 Rabi'ul Awwal 11 H (Empat hari sebelum wafat)
Rasulullah meminta dibawakan untuknya tujuh bejana berisi air
dari tujuh telaga yang berbeza. Dalam posisi duduk, Rasulullah dimandikan
dengan air tersebut. Kerana merasa pusingnya agak berkurang, Rasulullah keluar
dan berkhutbah di hadapan umatnya. Dan pada hari itu juga, Rasulullah masih
sempat solat maghrib berjamaah bersama para sahabat.
Itu merupakan khutbah terakhir Rasulullah, dan solat terakhir
beliau bersama para sahabat dan pengikutnya.
Minggu, 11 Rabi'ul Awwal 11 H (Satu hari menjelang wafat)
Rasulullah membebaskan semua hamba sahayanya, dan
menghebahkan seluruh peralatan perangnya kepada kaum muslimin. Tidak ada yang
tersisa dari harta Beliau kecuali disedekahkan semuanya.
Senin pagi, 12 Rabi'ul Awwal 11 H (Hari wafatnya Rasulullah)
Ketika kaum muslimin sedang menunaikan solat subuh berjemaah,
dan Abu Bakar ra bertindak sebagai imam. Rasulullah membuka pintu rumahnya yang
bersebelahan dengan jamaah solat. Rasulullah tersenyum melihat para sahabatnya
mendirikan solat. Beliau teringat perjuangan menyebarkan Islam yang telah
beliau tempuh bersama para sahabatnya itu selama 23 tahun.
Abu Bakar dan sebahagian jamaah sedar kalau Rasulullah sedang
memperhatikan mereka di depan pintu rumahnya. Nyaris saja Abu Bakar melangkah
mundur sebagai isyarat agar Rasulullah mengimami mereka, namun Rasulullah
berkata, "Teruskan solat kalian .." Rasulullah tersenyum dan menutup
kembali pintu rumahnya.
Itu adalah kali terakhir para sahabat melihat Rasulullah
sebelum beliau wafat. Dan juga kali terakhir Rasulullah melihat para sahabat,
dan saat itu mereka dalam keadaan sedang solat.
Senin, waktu dhuha, 12 Rabi'ul Awwal 11 H (Hari wafatnya
Rasulullah)
Fatimah ra., Puteri Rasulullah saw mendatangi beliau, dan
duduk di sebelah kanan Rasulullah. "Selamat datang wahai puteriku"
Sapa Rasulullah. Lalu beliau membisikkan sesuatu kepada Fatimah, seketika
Fatimah menangis. Rasulullah membisikkan untuk kedua kalinya, dan seketika itu
pula Fatimah tertawa.
"Apa yang dikatakan Rasulullah saw kepada kamu?"
Tanya Aisyah ra.
"Pertama, Rasulullah membisikkan kepadaku; 'Bahawa
Malaikat Jibril biasanya menemuinya sekali dalam setahun untuk membacakan
ayat-ayat Al-Qur'an. Namun, tahun ini Jibril dua kali menemuinya. Ini mungkin
petanda ajalnya sudah dekat '. Makanya aku menangis ". Jawab Fatimah Ra.
Lalu Fatimah melanjutkan, "Yang kedua, Rasulullah
menanyakan, 'Apa kamu bersedia menjadi yang pertama dari keluargaku yang akan
melanjutkan perjuanganku? Atau bersediakah engkau menjadi 'Ibu bagi orang-orang
yang beriman' (ummahatulmukminin)? '. Dan aku tertawa haru mendengar soalan itu
", tuntas Fatimah ra.
Ini adalah dialog terakhir antara Rasulullah dengan putri
tercintanya Fatimah Ra.
Senin, saat-saat wafatnya Rasulullah, 12 Rabi'ul Awwal 11 H
Di saat-saat terakhir, datang Abdurrahman bin Abu Bakar
(Abang dari Aisyah ra) dan ia membawa siwak (kayu yang biasa digunakan untuk
membersihkan gigi). Aisyah melihat Rasulullah memperhatikan siwak tersebut, dan
lewat isyarat isterinya tahu Beliau seperti ingin bersiwak ketika itu. Lalu
Rasulullah duduk bersandar di pangkuan Abdul Rahman. Aisyah ra. langsung
tanggap dan meminta siwak dari Abdurrahman agar diberikan kepada Rasulullah,
dan bersiwak adalah pekerjaan Rasulullah yang terakhir sebelum menemui ajal.
Setelah selesai bersugi, Rasulullah memandang ke atas, dan
bibir beliau berkomat-kamit pelan hingga Aisyah ra mendekatkan wajahnya dan
mendengar Rasulullah berdo'a;
مع الذين أنعمت عليهم من النبيين والصديقين والشهداء والصالحين,
أللهم اغفرلي وارحمني والحقني بالرفيق الأعلى .. أللهم الرفيق الأعلى .. أللهم
الرفيق الأعلى .. أللهم الرفيق الأعلى ..
Artinya:
"Sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri nikmat
dari golongan para Nabi, orang-orang yang jujur, para syuhada dan para
shalihin. Wahai Allah, ampunilah dosaku, sayangilah aku, dan pertemukan aku
dengan-Mu (Kekasihku Yang Maha Tinggi). Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi
.. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi .. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha
Tinggi ..
Setelah membaca kalimat di atas, Rasulullah membasuh wajahnya
dengan air yang terdapat di sisi beliau, dan kembali melafadhkan;
إن للموت لسكرات .. أللهم الرفيق الأعلى .. أللهم الرفيق الأعلى
.. أللهم الرفيق الأعلى ..
Artinya:
"Sesungguhnya kematian itu akan menghadapi
'sakaratulmaut', Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi .. Wahai Allah,
Kekasihku Yang Maha Tinggi .. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi .. "
Pada saat malaikat ingin mencabut nyawa Baginda, Baginda
masih memikirkan umat-umatnya. Ummati! Ummati! Sampai begitu sekali sayang
Rasulullah pada kita.
Lalu Rasululllah-pun menghembuskan nafas terakhirnya ..
Anas bin Malik mengisahkan, "Tiada hari yang paling
indah dan cerah selain hari kedatangan Rasulullah saw. ke Madinah. Dan tiada
hari yang lebih mendung dan muram daripada hari ketika Rasulullah saw. wafat di
Madinah ".
Langganan:
Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
Pages - Menu
Popular Posts
-
Assalamualaikum Bagi siswa SD,SMP,SMA yang ingin latihan soal ujian nasional secara online Ini nih link nya " http://www.invir.com/...
-
Abu Bakar As Sidiq adalah salah satu sahabat yang paling dekat dengan Rosullullah. Beliau adalah salah satu dari empat Khulafaurrasyidin at...
-
Abu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli fiqah yang masyur. Suatu ketika dia pernah berkata, ayahku menceritakan bahawa antara Na...
-
7 hari menjelang wafat Rasulullah SAW Minggu, 4 Rabi'ul Awwal 11 H (Seminggu sebelum wafat) Rasulullah baru saja kemba...
-
Dikisahkan, bahwasanya di waktu Rasulullah s.a.w. sedang bertawaf di Ka’bah, beliau mendengar seseorang di hadapannya bertawaf, samb...
-
Abu Bakar As Sidiq adalah salah satu sahabat yang paling dekat dengan Rosullullah. Beliau adalah salah satu dari empat Khulafaurrasyidin at...
-
Abu Umamah r.a. berkata : "Rasulullah S.A.W telah menganjurkan supaya kami semua mempelajari Al-Qur'an, setelah itu Rasulul...
-
Nabi Musa adalah satu-satunya Nabi yang boleh bercakap terus dengan Allah S.W.T Setiap kali dia hendak bermunajat, Nabi Musa akan...
-
Assalamualaikum wr wb. Nama lengkapnya adalah Umar bin Khattab bin Nufal bin Abd Uzza bin Raba’ah bin Abdillah bin Qurth bin Huzail bi...






